81. diteksi_bocor_SEMRISTEK 2018

Sofwan, Agus 81. diteksi_bocor_SEMRISTEK 2018. SEMRISTEK. pp. 209-216. ISSN 978-602-99040-7-9

[img] Text
81. diteksi_bocor_SEMRISTEK 2018.pdf

Download (618kB)

Abstract

Arus bocor, yang bernilai kecil dan dianggap jarang terjadi, sering terabaikan namun ternyata dapat menyebabkan terjadinya gangguan trip pada PMT 150/20 kV Transformator-4 di GI Jatirangon yang mengakibatkan sistem proteksi bekerja. Dampak dari gangguan ini mengakibatkan padamnya beban sebesar 1350A, 35 MW dan 5MVar. Penyebab gangguan ini adalah terjadinya breakdown pada kabel tanah 20kV fasa T core 1. Hal ini mengakibatkan terjadinya hubung singkat ke tanah sehingga rele proteksi differential dan REF 20kV bekerja dikarenakan rele tersebut merasakan adanya gangguan di daerah pengamannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dirancang suatu alat penditeksian arus guna mengetahui besarnya arus bocor pada kabel tanah tersebut. Alat ini dapat meminimalisir ter jadinya gangguan yang menyebabkan terjadinya pemadaman aliran daya listrik. Untuk analisa perhitungan digunakan teori kegagalan termal dan selanjutnya kedua hasilnya dibandingkan. Hasil monitor arus bocor pada kabel tanah fasa T didapatkan arus sebesar 0,6A dengan suhu 35 Arus bocor, yang bernilai kecil dan dianggap jarang terjadi, sering terabaikan namun ternyata dapat menyebabkan terjadinya gangguan trip pada PMT 150/20 kV Transformator-4 di GI Jatirangon yang mengakibatkan sistem proteksi bekerja. Dampak dari gangguan ini mengakibatkan padamnya beban sebesar 1350A, 35 MW dan 5MVar. Penyebab gangguan ini adalah terjadinya breakdown pada kabel tanah 20kV fasa T core 1. Hal ini mengakibatkan terjadinya hubung singkat ke tanah sehingga rele proteksi differential dan REF 20kV bekerja dikarenakan rele tersebut merasakan adanya gangguan di daerah pengamannya.Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dirancang suatu alat penditeksian arus guna mengetahui besarnya arus bocor pada kabel tanah tersebut. Alat ini dapat meminimalisir ter jadinya gangguan yang menyebabkan terjadinya pemadaman aliran daya listrik. Untuk analisa perhitungan digunakan teori kegagalan termal dan selanjutnya kedua hasilnya dibandingkan. Hasil monitor arus bocor pada kabel tanah fasa T didapatkan arus sebesar 0,6A dengan suhu 35 Celcius Dengan metode perhitungan kegagalan thermal untuk arus bocor didapatkan hasil sebesar 0,56180 A dengan suhu yang sama. Perbandingan antara perhitungan dengan pengukuran arus bocor pada kabel tanah diperoleh sebesar 6,36 %. Hasil penelit ian berupa perancangan alat monitor pendeteksian dini, yang akan dibahas dalam makalah ini dan dipresentasikan dalam SEMRISTEK 2018.

Item Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: Dr._Ing. Agus Sofwan
Date Deposited: 15 Oct 2020 07:56
Last Modified: 15 Oct 2020 07:56
URI: http://repository.istn.ac.id/id/eprint/858

Actions (login required)

View Item View Item